3 Tips Investasi Jangka Pendek
Tips Memulai Investasi Jangka Pendek
Walaupun investasi jangka pendek hanya dilakukan kurang dari 1 tahun, Anda harus memerhatikan 3 tips di bawah ini agar menjadi investor cerdas.
Tujuan Investasi Jangka Pendek
Instrumen jangka pendek cocok buat kamu yang punya tujuan keuangan sebagai berikut:
• Masih pemula dan baru mau mempelajari investasi
• Cocok untuk menyimpan sebagian tabungan dana darurat
• Menumbuhkan dana perusahaan yang menganggur (idle)
• Memenuhi tujuan keuangan seperti liburan, ganti ponsel baru, dll.
• Sumber passive income bulanan
1. Deposito
Produk pertama adalah deposito bank. Deposito adalah instrumen investasi di perbankan dengan imbal hasil (bunga) yang lebih tinggi dari tabungan biasa. Kamu bisa menyetorkan uangmu di bank dan mencairkannya kembali saat jatuh tempo, mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan.
Hanya saja, apabila kamu mencairkan depositomu sebelum jatuh tempo, bank akan membebankan biaya penalti sebesar 0,5–3% dari total depositomu.
2. Reksa dana
Reksa dana adalah produk investasi di mana dana dari investor akan dikelola oleh manajer investasi agar memperoleh keuntungan. Sehingga investor tidak perlu memikirkan strategi dan cara mengelolanya.
Ada banyak jenis investasi reksa dana baik jangka panjang dan pendek. Reksadana jangka pendek bersifat likuid dan praktis. Biasanya jenis reksadana pasar uang menjadi pilihan investasi jangka pendek sebab periodenya hanya satu tahun dan tingkat risikonya rendah.
3. Peer to Peer (P2P) Lending
Meskipun terbilang salah satu produk investasi yang masih baru, namun peer to peer lending ini telah menjadi investasi populer yang mulai banyak diminati masyarakat. Meskipun memiliki risiko terlalu besar yang ditanggung oleh pihak investor karena tidak bernaung langsung di bawah lembaga keuangan resmi milik pemerintah, namun besaran imbal hasil yang cukup tinggi justru bisa menjadi pertimbangan para investor. Karena berbeda dengan investasi jangka pendek seperti deposito yang imbal hasilnya di bawah 10%, rata-rata P2P Lending ini bisa memberikan keuntungan hingga lebih dari 15%.
Jadi, sudah memutuskan investasi jangka pendek mana yang kira-kira cocok buat kamu? Perlu kamu ketahui, setiap jenis produk investasi memiliki risiko yang berbeda-beda. Tergantung kamu mau memilih yang mana.
Pastikan juga investasi yang kamu pilih sudah sesuai dengan tujuan dan profil keuanganmu. Dengan begitu kamu bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal sesuai dengan keinginan kamu.
Instrumen jangka pendek cocok buat kamu yang punya tujuan keuangan sebagai berikut:
• Masih pemula dan baru mau mempelajari investasi
• Cocok untuk menyimpan sebagian tabungan dana darurat
• Menumbuhkan dana perusahaan yang menganggur (idle)
• Memenuhi tujuan keuangan seperti liburan, ganti ponsel baru, dll.
• Sumber passive income bulanan
1. Deposito
Produk pertama adalah deposito bank. Deposito adalah instrumen investasi di perbankan dengan imbal hasil (bunga) yang lebih tinggi dari tabungan biasa. Kamu bisa menyetorkan uangmu di bank dan mencairkannya kembali saat jatuh tempo, mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan.
Hanya saja, apabila kamu mencairkan depositomu sebelum jatuh tempo, bank akan membebankan biaya penalti sebesar 0,5–3% dari total depositomu.
2. Reksa dana
Reksa dana adalah produk investasi di mana dana dari investor akan dikelola oleh manajer investasi agar memperoleh keuntungan. Sehingga investor tidak perlu memikirkan strategi dan cara mengelolanya.
Ada banyak jenis investasi reksa dana baik jangka panjang dan pendek. Reksadana jangka pendek bersifat likuid dan praktis. Biasanya jenis reksadana pasar uang menjadi pilihan investasi jangka pendek sebab periodenya hanya satu tahun dan tingkat risikonya rendah.
3. Peer to Peer (P2P) Lending
Meskipun terbilang salah satu produk investasi yang masih baru, namun peer to peer lending ini telah menjadi investasi populer yang mulai banyak diminati masyarakat. Meskipun memiliki risiko terlalu besar yang ditanggung oleh pihak investor karena tidak bernaung langsung di bawah lembaga keuangan resmi milik pemerintah, namun besaran imbal hasil yang cukup tinggi justru bisa menjadi pertimbangan para investor. Karena berbeda dengan investasi jangka pendek seperti deposito yang imbal hasilnya di bawah 10%, rata-rata P2P Lending ini bisa memberikan keuntungan hingga lebih dari 15%.
Jadi, sudah memutuskan investasi jangka pendek mana yang kira-kira cocok buat kamu? Perlu kamu ketahui, setiap jenis produk investasi memiliki risiko yang berbeda-beda. Tergantung kamu mau memilih yang mana.
Pastikan juga investasi yang kamu pilih sudah sesuai dengan tujuan dan profil keuanganmu. Dengan begitu kamu bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal sesuai dengan keinginan kamu.